[Lost Project] B-Pro Entertaintment Productions: Bintang Bulan di Balik Awan
Beberapa tahun sebelum munculnya Bintang Production, ada sebuah rumah produksi bernama B-Pro Entertaiment Productions. B-Pro Entertaiment Productions adalah sebuah rumah produksi sinetron asal palembang dan juga cikal bakal dari Bintang Production itu sendiri.
B-Pro Entertaiment Productions / B-PRO sebelumnya dikenal dengan ORBIT Entertainment juga bernaung dalam Yayasan Nur-Mubarokah didirikan oleh Bunda Rosny Wulan dengan tujuan, PH sekaligus agency ini dapat mengorbitkan dan mengembangkan bakat putra putri di kota Palembang terutama di bidang akting dan musik.
Tujuan Bunda Rosny dalam membuat Agency ini sangat mulia, perjuangan beliau pun tak semudah membalikan telapak tangan. Jatuh bangun serta berbagai cobaan sudah Bunda rasakan dalam memperjuangkan keinginannya karena beliau ingin sekali melihat kotanya Palembang yang tercinta ini dapat memiliki Sumber Daya Manusia yang berbakat dalam bidang kesenian utamanya seni peran untuk mampu menunjukan pada masyarakat luas bahwa putra putri Palembang juga mampu bersaing dengan putra putri kota-kota lainnya yang lebih dahulu mempunyai lembaga entertainment.
B-Pro Entertainment Productions
Setelah mengalami banyak perombakan di sana sini dan pergantian anggota serta ketua dalam ORBIT Entertainment maka kami sepakat untuk mengganti nama ORBIT menjadi B-PRO yang tentunya mempunyai makna tersendiri. B-PRO memberikan banyak arti bagi masing-masing anggota, ada yang bilang B-PRO adalah singkatan dari Be Professional yang berarti kita gabung ke Agency ini untuk menjadi seorang entertainer yang profesional. Sebagian beranggapan B-PRO adalah singkatan dari Bunda Production.
B-PRO Entertainment juga bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Kota Palembang dan kini Bunda Rosny juga menjadi anggota dari Paguyuban Kesenian di kota Palembang. Rumah produksi ini dibawah pimpinan Bunda Rosny Wulan dan pernah mengarap sebuah sinetron yang bertajuk "Cinta di BKB" namun, sinetron tersebut gagal. Lalu, Bunda Rosni mengarap Sinetron "Kehadiranmu Membawa Derita" yang menceritakan tentang Nyamuk Demam Berdarah pernah disiarkan di Sriwijaya TV.
"Bintang Bulan di Balik Awan"
Pada tahun 2009, Bunda Rosni mengarap Sinetron "Bulan Bintang di Balik Awan" yang mana beberapa pemain dan kru Bintang Production seperti Benny Saputra dan Dedi Kurniawan pernah ikut serta saat itu.
Sinetron yang didukung langsung oleh Gubernur & Dinas Kebudayaaan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan ini melibatkan pemain sebanyak 60 orang. Sang penulis naskah sinetron yang tidak lain adalah Pimpinan B-Pro Entertaiment Productions, Bunda Rosny Wulan dan Dedi Kurniawan.
Rosny Wulan mengatakan bahwa Bintang Bulan di Balik awan mengangkat tema budaya dan tempat-tempat wisata Sumatera Selatan serta menceritakan tentang etnis antara rakyat pribumi dan keturunan Tionghoa. Tempat syuting berlokasi diberbagai tempat objek wisata seperti Danau Ranau, Warung Legenda, Teluk Gelam dan OKU selatan semuanya termasuk aset-aset budaya Sumatera Selatan.
Bunda Rosni Wulan
Episode perdana pernah ditayangkan pada tahun 2010 di Auditorium Kantor Gubernur Sumsel dan direncanakan untuk tayang pada salah satu televisi dipalembang, lalu akan mempunyai 12 episode yang mana proses 3 dari episode telah selesai.
Namun sangat disayangkan lantaran terjadi sebuah musibah kebakaran ditempat studio, pembuatan sinetron ini pun terpaksa dihentikan. Selain itu, banyaknya hal-hal yang dianggap sebagai kesalahan didalam sinetron ini seperti kurangnya pendalaman karakter dan cerita sehingga para penonton merasa kurang mengerti akan makna dari jalan cerita tersebut. Serta, banyaknya kesalahan penulisan nama kru atau pemeran dan kurangnya kualitas gambar, karena proses sinetron Bintang Bulan di Balik Awan pada saat itu masih menggunakan media penyimpanan dalam bentuk pita. Bahkan, proses pembuatan satu episode akan membutuhkan waktu lebih lama.
"Bintang Bulan di Balik Awan adalah sinetron mini seri yang dibuat oleh B-PRO Entertainment dengan rencana akan di lanjutkan hingga 12 episodes.
Sinetron ini sebenarnya ingin memperlihatkan kekayaan tempat pariwisata yang sangat indah di kota Palembang.
Banyak tempat yang dijadikan lokaksi syuting antara lain; Batu Raja, Danau Ranau, Bukit Siguntang, Sungai Bedegung, Rumah Rakit, Sungai Musi, Pulau Kemaro dan lain-lain di seluruh Sumatera Bagian Selatan.
Di sinetron ini mengisahkan pernikahan antar etnis yaitu seorang anak gadis keturunan Tionghoa yang ayahnya konglomerat terkaya yang memiliki Mall terbesar di kota Palembang jatuh cinta kepada bujang asli Palembang sederhana yang ayahnya hanya seorang pendayung perahu ketek di perairan Sungai Musi dan ibunya penjual pempek di Rumah Rakit.
Mereka bertemu hingga jatuh cinta karena Li Vany si putri konglomerat dan Daniel si bujang Palembang kebetulan satu kampus yaitu di Universitas Sriwijaya Palembang.
Daniel yang sederhana dapat masuk ke sana karena bantuan dari beasiswa yang diraihnya.
Kisah cinta mereka pun tentu tidak berjalan mulus seperti yang mereka harapkan karena Li Sandy, adik dari Li Vany mengetahui hubungan cie-cienya itu dengan teman dekatnya Daniel. Li Sandy yang selama ini sangat menghormati temannya itu dan menganggap Daniel seperti kakaknya sendiri kini berubah menjadi benci dan dendam, karena Li Sandy merasa Daniel tidak pantas berpacaran dengan cie-cienya karena Daniel bukan anak Tionghoa dan menyangka Daniel hanya menginginkan harta keluarganya saja.
Kabar perkelahian antara Daniel dan Li Sandy pun sampai kepada ibunya Li Sandy yang sangat arogan, otomatis ibunya membela Li Sandy dan mencegah putrinya untuk berhubungan dengan Daniel, sehingga ibunya mencarikan jodoh dari anak temannya yang berada di Amerika.
Perkelahian antara Li Sandy dan Daniel tidak mengenal tempat, mereka pun berkelahi di Daerah Danau Ranau saat sedang melakukan riset, tugas yang diberikan pihak kampus.
Apakah hubungan Daniel dan Li Vany akan berakhir? atau malah akan terus berlanjut ke pelaminan? mengingat Daniel pun mengidap suatu penyakit yang sangat membahayakan dirinya dan juga Li Sandy yang mulai merubah sikapnya karena ia juga ternyata jatuh cinta pada seorang gadis anggun Palembang."
Dan karya terbaru yang rencana akan dibuat pada tahun yang sama yaitu FTV Gadis Songket, tidak pernah terlaksana. Tema cerita masih sama yaitu pernikahan antar etnis yang kisahnya diilhami dari sebuah legenda yang sangat terkenal yaitu Pulau Kemaro tetapi bersetting modern. Diceritakan seorang pemuda keturunan China yang jatuh hati pada gadis Palembang seorang pengrajin songket.
BINTANG BULAN DI BALIK AWAN
Produser: Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, Dinas Kebudayaan & Pariwisata, Dewan Kesenian Sumatera Selatan, B-Pro Entertainment Productions, M. Skip Studio / Pajri
Sutradara: Edwardo
Assisten Sutradara: Bunda Rosni Wulan, Dedi Kurniawan
Kameraman: Edwardo, Agung
Editing: Agung, Edwardo
Penulis Skenario: Bunda Rosni Wulan, Dedi Kurniawan
Transportasi: Dinas Kebudayaan & Pariwisata
Penata Cahaya: Ari, Bayu
Art: Adi D
Make Up: Mama Idah, Mitha
Pelatih Akting: Dedi Kurniawan, Benny Saputra
Pengarah Dialog: Edwardo, Bunda Rosni Wulan, Dedi Kurniawan
Bummer: Ringgo, Maulana, Yudi, Jepri
Pencatatan Properti: Ibu Salamah, Dedi Kurniawan
Tenaga Teknisi: M. Rudiansyah, Aidil Fitriansyah
Konsumsi: B-Pro Entertainment Productions & Semua Artis
Tanggal Rilis: Selasa, 5 Januari 2010
Bahasa: Indonesia, Palembang
Pemeran Orang Tua: Syamsudin / Pak Li Kian Ho Yurike / Ibu Mey Lyen Zainal / Pak Darman (Abah) Erma / Bu Darman (Ebok) Rudi / Pak Haris Puji / Ibu Natalia Zaky / Pak Hendra Lucky / Ibu Susanti Pajri / Pak Rido Salamah / Bi Mira Ida / Bi Sari
Peran Remaja: Rizky / Li Vany Dedi Kurniawan / Daniel Benny Saputra / Li Sendy Yudi / Li Ricky Pabrina / Susilawati Rizka / Non Caorina Eka / Cing Mei Ringgo / Dr. Handoko Kiki / Jesika Rio / Pernando Dewi / Rena Beri / Maulana Sinta / Srita Budi / Fricky Ari / Padly Ayu / Syintia Aidil / Putra Hendra / Zakcky Nia / Reni Bayu / Angga Pipit / Lia Okta / Dela Mama Idah / Bi Idah Zepri / Robi Robi / Dani Mitha / Linda Novi / Virasti Aal / Al Pery / Pery Ayu / Elisa Rafly / Rafly Evla / Lina Evly / Lani Untung / Ringgo Putri / Catrin Adi / Tessa Dina / Mery Zilly / Romi Indra / Kevin Juni / Juni Melly / Nina Rian / Yosepin Rosa / Lilis Desy / Vera
Anak Mistic Community Ezak Erick Arga Andak Agus Ika Zerra Dicky Bivok Leo David Makroen Jati
Sinopsis Pak Li Kian Ho adalah warga keturunan Tiong Hua yang kaya raya, istrinya bernama Tan Mei Lyen. Mereka mempunyai empat orang anak yang pertama perempuan yang bernama Li Vany (mahasiswi) yang kedua bernama Li Sendy (mahasiswa) mereka berdua di satu kampus yang sama. Anak ketiga bernama Li Ricky (SMU) ia agak bandel tetapi tetap patuh terhadap orang tua. Ia mempunyai pacar bernama Jessika yang mana Jessika adalah adik dari Dokter Handoko yang mana dia adalah Dokter Pribadi Ayahnya. Anak keempat bernama Li Cing Mey dia masih sekolah menengah pertama, selain mereka di sana juga tinggal Bik Mira dan Bik Sari mereka bekerja sebagai pembantu di keluarga tersebut. Selain mereka di sana ada juga Pak Ridho (sopir) yang mana siap menghantar tuan dan nyonyanya pergi serta Neng Courina yang baik hati. Dia adalah adik kandung dari Nyonya Tan Mei Lyan.Dikampus Li Vany (anak pertama pak Li) sangat di sukai oleh teman-temannya karena sikapnya yang santun dan mau bergaul sama siapa saja. Ia menyukai teman satu kamous nya bernama Daniel. Daniel orang pribumi dia adalah anak yang cerdas di kampusnya tetapi sayangnya dia bukan dari keluarga yang berada. Hal ini membuat terjadinya adu mulut antara Li Vany & Li Sendy. Bagaimana ceritanya silahkan tonton skenarionya “Bintang Bulan di Balik Awan” episode pertama ini.
Dibawah ini merupakan cover disc dari episode 1 dan beberapa cuplikan gambar dari episode 2 yang belum sempat dirilis:
Liat beberapa scene episode 1: https://www.facebook.com/pg/ph.bintang.production/videos/
Sumber:
Sriwijaya Post
- Talent